Percaya gak percaya, cerita klenik ini hingga sekarang masih diyakini kebenarannya oleh sebagian masyarakat Rembang. Menurut pergunjingan sebaian masyarakat, Rembang memiliki tempat misteri yang dihuni salah satu ratu pesugihan yang elok nan cantik.
Lelembut dari bangsa peri tersebut, konon kabarnya akan membantu setiap pemujanya untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah. Pesugihan tersebut bernama Nyai Puspo Cempoko.
Kono kabarnya, bila lelaki bersedia menjadi suami lelmbut Nyai Puspo Cempoko dan melakukan hubungan badan setiap malam Jumat Kliwon, maka Nyai Puspo rela memberikan harta yang melimpah.
Menurut beberapa sumber, konon kabarnya Nyai Puspo Cempoko merupakan penunggu gaib bangsa peri yang berada di daerah sekitar Kabongan. Tak ada keterangan pasti terkait tempat yang dimaksud. Entah Kabongan Lor atawa kabongan Kidul?
Bagi kalangan kebatinan dan para pemuja, Kabongan menyimpan nilai mistik yang jarang orang tahu. Beberapa orang dari luar Rembang justru yang sering datang ke tempat tersebut untuk melakukan ritual tertentu guna meminta kekayaan.
Konon, tak sedikit dari mereka yang datang yang dikabulkan keinginannya sehingga mereka menjadi kaya raya. Menurut cerita yang beredar, kekayaan itu tidak diberikan secara cuma-Cuma oleh Nyai Puspo cempoko.
Katanya, Nyai Puspo meminta petukon (imbalan) sebelum mengabulkan permintaan para pemuja. Imbalan tersebut adalah kerelaan si pemuja untuk menjadi suami Nyai Puspo yang harus melayani kebutuhan seksualnya setiap malam Jumat Kliwon. Guna menyalurkan hasrat itu Nyai Puspo minta disediakan kamar khusus dimana hanya mereka berdua saja yang boleh masuk ke kamar tersebut.
Selain memenuhi kebutuhan seksual, Nyai Puspo juga meminta agar disediakan sesaji yang terdiri dari jajan pasar, kembang wangi, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu. Semua sesaji harus disediakan setiap malam. Tak boleh ada yang terlupakan.
Cerita tersebut, hingga saat ini terus menjadi perdebatan kebenaraanya. Bagi orang-orang dengan keimanan kuat menganggap cerita tersebut merupakan isapan jempol belaka. Pesugihan Nyai Puspo Cempoko dianggap cerita klenik yang dapat menjadikan seseorang menjadi syirik.
Terlepas benar tidaknya mitos tersebut, kiranya sebagai manusia beragama kita harus meyakini bahwa melakukan puja kepada selain Allah tentu merupakan sesuatu yang harus ditinggalkan. Mencari kekayaan dengan cara melakukan pujan kepada danyang atau demit sama halnya bersekutu dengan setan adalah sesutu yang sangat dilarang dalam agama. Wallohu a’lam.
Lelembut dari bangsa peri tersebut, konon kabarnya akan membantu setiap pemujanya untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah. Pesugihan tersebut bernama Nyai Puspo Cempoko.
Kono kabarnya, bila lelaki bersedia menjadi suami lelmbut Nyai Puspo Cempoko dan melakukan hubungan badan setiap malam Jumat Kliwon, maka Nyai Puspo rela memberikan harta yang melimpah.
Menurut beberapa sumber, konon kabarnya Nyai Puspo Cempoko merupakan penunggu gaib bangsa peri yang berada di daerah sekitar Kabongan. Tak ada keterangan pasti terkait tempat yang dimaksud. Entah Kabongan Lor atawa kabongan Kidul?
Bagi kalangan kebatinan dan para pemuja, Kabongan menyimpan nilai mistik yang jarang orang tahu. Beberapa orang dari luar Rembang justru yang sering datang ke tempat tersebut untuk melakukan ritual tertentu guna meminta kekayaan.
Konon, tak sedikit dari mereka yang datang yang dikabulkan keinginannya sehingga mereka menjadi kaya raya. Menurut cerita yang beredar, kekayaan itu tidak diberikan secara cuma-Cuma oleh Nyai Puspo cempoko.
Katanya, Nyai Puspo meminta petukon (imbalan) sebelum mengabulkan permintaan para pemuja. Imbalan tersebut adalah kerelaan si pemuja untuk menjadi suami Nyai Puspo yang harus melayani kebutuhan seksualnya setiap malam Jumat Kliwon. Guna menyalurkan hasrat itu Nyai Puspo minta disediakan kamar khusus dimana hanya mereka berdua saja yang boleh masuk ke kamar tersebut.
Selain memenuhi kebutuhan seksual, Nyai Puspo juga meminta agar disediakan sesaji yang terdiri dari jajan pasar, kembang wangi, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu. Semua sesaji harus disediakan setiap malam. Tak boleh ada yang terlupakan.
Cerita tersebut, hingga saat ini terus menjadi perdebatan kebenaraanya. Bagi orang-orang dengan keimanan kuat menganggap cerita tersebut merupakan isapan jempol belaka. Pesugihan Nyai Puspo Cempoko dianggap cerita klenik yang dapat menjadikan seseorang menjadi syirik.
Terlepas benar tidaknya mitos tersebut, kiranya sebagai manusia beragama kita harus meyakini bahwa melakukan puja kepada selain Allah tentu merupakan sesuatu yang harus ditinggalkan. Mencari kekayaan dengan cara melakukan pujan kepada danyang atau demit sama halnya bersekutu dengan setan adalah sesutu yang sangat dilarang dalam agama. Wallohu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar