SETIAP daerah memiliki keunikan dan keanehan yang menjadi daya tarik wisata. Keajaiban itu menyebar dari mulut ke mulut yang akhirnya melegenda dan mengundang banyak orang untuk datang.
Begitu pula dengan Batusangkar. Selain memiliki peninggalan sejarah Batu Basurek dari zaman raja Adityawarman dan situs istana kerajaan Pagauyung, juga memiliki tempat keramat yang menyimpan misteri. Salah satunya adalah Batu Angkek-angkek yang terletak di Desa Balai Tabuh, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Letaknya hanya 9 km di sebelah utara Batusangkar.
Begitu pula dengan Batusangkar. Selain memiliki peninggalan sejarah Batu Basurek dari zaman raja Adityawarman dan situs istana kerajaan Pagauyung, juga memiliki tempat keramat yang menyimpan misteri. Salah satunya adalah Batu Angkek-angkek yang terletak di Desa Balai Tabuh, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Letaknya hanya 9 km di sebelah utara Batusangkar.
Batu berwarna hitam berbentuk mirip kura-kura. Dilihat sepintas seperti mudah diangkat. Namun ada tata cara mengangkat batu tersebut dengan didahului membaca kalimat syahadat dan basmalah. Sambil menyatakan niat dan mengujinya apakah keinginannya itu akan tercapai.
Pengunjung tempat wisata Batu Angkek- angkek ini tidak banyak, tetapi tiap pekan selalu ada. Jumlahnya tidak banyak antara 10 sampai 50 orang. Tentu saja bila liburan sekolah akan lebih banyak lagi.
Suara aneh dari balik batu
SEJARAH Batu Angkek-angkek diawali mimpi dari Datuk Bandaro Kayo salah seorang kepala kaum dari suku Pilian. Ia didatangi oleh Syech Ahmad dan disuruh untuk mendirikan sebuah perkampungan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Palangan.
PADA saat pemancangan tonggak pertama terjadi suatu peristiwa aneh, yakni gempa lokal dan hujan panas selama 14 hari 14 malam. Akibatnya diadakanlah musyawarah warga.
Pada saat musyawarah berlangsung terdengarlah suara gaib yang berasal dari lobang pemancangan tersebut. Suara itu menyatakan bahwa di lokasi itu ada terdapat sebuah batu yang dikenal dengan batu pandapatan, batu itu harus dirawat dengan baik.
Sekarang batu ini dikenal dengan Batu Angkek-angkek, ramai dikunjungi wisatawan. Untuk mengetahui pertanda niat seseorang tercapai atau tidaknya maka dapat dilihat terangkat atau tidaknya batu tersebut.
Pengunjung tempat wisata Batu Angkek- angkek ini tidak banyak, tetapi tiap pekan selalu ada. Jumlahnya tidak banyak antara 10 sampai 50 orang. Tentu saja bila liburan sekolah akan lebih banyak lagi.
Suara aneh dari balik batu
SEJARAH Batu Angkek-angkek diawali mimpi dari Datuk Bandaro Kayo salah seorang kepala kaum dari suku Pilian. Ia didatangi oleh Syech Ahmad dan disuruh untuk mendirikan sebuah perkampungan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Palangan.
PADA saat pemancangan tonggak pertama terjadi suatu peristiwa aneh, yakni gempa lokal dan hujan panas selama 14 hari 14 malam. Akibatnya diadakanlah musyawarah warga.
Pada saat musyawarah berlangsung terdengarlah suara gaib yang berasal dari lobang pemancangan tersebut. Suara itu menyatakan bahwa di lokasi itu ada terdapat sebuah batu yang dikenal dengan batu pandapatan, batu itu harus dirawat dengan baik.
Sekarang batu ini dikenal dengan Batu Angkek-angkek, ramai dikunjungi wisatawan. Untuk mengetahui pertanda niat seseorang tercapai atau tidaknya maka dapat dilihat terangkat atau tidaknya batu tersebut.
ria4d
BalasHapusdelimapoker
link alternatif auroratoto
link alternatif channel4d
link alternatif gedungtogel
kapal4d - situs bandar togel online
link alternatif kungfu4d
link alternatif partaitoto
prediksi bola